SISTEM
PENCERNAAN
MANUSIA
Disusun
oleh :
NAMA
: ISMATUL MAULA A.H
KELAS
: XI IPA 4
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN)
BABAKAN-LEBAKSIU-TEGAL
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Topik
yang akan kita pelajari dalam modul ini adalah tentang “Sistem
pencernaan pada manusia”. Modul ini berisikan dua kegiatan belajar.
Kegiatan pertama pembahasan tentang sistem pencernaan pada manusia.
Materi yang akan dibahas dalam kegiatan pertama, adalah mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan dibahas pada
penulisan makalah ini, yaitu :
1.
Sistem pencernaan pada manusia
2.
Proses penelanan makanan
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis
Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
3. Pencernaan biologis
Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang menguntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau melalui saluran pencernaan
B.
Sistem pencernaan pada manusia
1.
MULUT
Di
dalam mulut terdapat alat-alat yyang membantu dalam proses
pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di
dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik
dan kimiawi.
a.
Gigi
Gigi
berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi
manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher
gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk
mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan
lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham
dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.
Leher
gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar
gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi
tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi
yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.
Pada
bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang
tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya
20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
b.Lidah
Lidah
berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin,
pahit, dan asam.
c.Kelenjar
ludah
Kelenjar
ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
-
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
-
Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
-
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.
Didalam
ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum
) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh
organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada
PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
d.Proses
penelanan makanan
Proses
penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan makanan
yang telah kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit
lunak terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan
langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup
lubang ke arah saluran pernapasan.
2.KERONGKONGAN
( esofagus )
Kerongkongan
( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di
kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot
kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat
mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di
sebut gerak peristalis.
Gerak
peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan ke dalam lambung.
Makanan
di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan
jika telah di kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses penelanan sehingga mengeluarkan proses. Kerja
otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (
tidak di sadari ).
3.Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
i. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
ii Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
iii Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c.Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d.Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i.Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
i. Merangsang keluarnya seketin.
ii. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
iii. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
iv. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
d.Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f.Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
4.USUS
HALUS
Usus
halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang.
Pangkreas
menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut:
-
Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula yang lebih sederhana.
-
Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
-
Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu
enzimyang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu
dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat
pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan
lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
Dinding
halus juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung
enzim-enzim sebagai berikut.
-
Maltosa, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
-
Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
-
Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
-
Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
-
Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang
dihasilkan pangkreas) menjadi tripsin.
Di
dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa,
lemak di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses
pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan.
Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk
glukosa.
Lemak
diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus
halus.
Pada
dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga
sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili
banyak mengandung kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah
bening usus). Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus
menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah
atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral
setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah
oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya,
dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam
lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus.
Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah
bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran
darah. Se4dangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke
hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak
(Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk
kesistem peredaran darah.
Umumnya
makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang
tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5.USUS
BESAR
Makanan
yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan
lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga
terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Usus
besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air
besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar)
jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya
konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot
sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya fares
dapat terdorong keluar anus.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Makanan mengalami
proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses pencernaan
adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi
bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Prosesv
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik
dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu
mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan
pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
B.Saran
Demikianlah
uraian singkat makalah tentang Sistem Pencernaan Pada Manusia.
Tulisan ini masih sangat terbatas dan
memerlukan tambahan guna memperluas wawasan kita.
0 comments:
Post a Comment