Friday, October 26, 2012

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA









Disusun oleh :
NAMA : ISMATUL MAULA A.H
KELAS : XI IPA 4


MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN)
BABAKAN-LEBAKSIU-TEGAL


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Topik yang akan kita pelajari dalam modul ini adalah tentang “Sistem pencernaan pada manusia”. Modul ini berisikan dua kegiatan belajar. Kegiatan pertama pembahasan tentang sistem pencernaan pada manusia. Materi yang akan dibahas dalam kegiatan pertama, adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sistem pencernaan pada manusia
2. Proses penelanan makanan
BAB II
PEMBAHASAN


Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1.    Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan.
2.    Pencernaan kimiawi atau enzimatis
Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
3.    Pencernaan biologis
Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang menguntungkan dengan mikroba.

Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu :

1.    Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2.    Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau melalui saluran pencernaan



B. Sistem pencernaan pada manusia
1. MULUT
Di dalam mulut terdapat alat-alat yyang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
b.Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c.Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
- Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
- Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
- Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.
Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
d.Proses penelanan makanan
Proses penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan makanan yang telah kita kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit lunak terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat menutup lubang ke arah saluran pernapasan.
2.KERONGKONGAN ( esofagus )
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak peristalis.
Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke dalam lambung.
Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan jika telah di kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses penelanan sehingga mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita ( tidak di sadari ).
3.Lambung/ventrikulus

Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :

a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
i. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
ii Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
iii Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.

c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.

d. Lapisan Mukosa.
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

Fungsi ventriculus yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c.Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d.Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i.Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.

Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
       i.    Merangsang keluarnya seketin.
      ii.    Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
      iii.    Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
      iv.    Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
b. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
c. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.
d.Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
f.Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
4.USUS HALUS
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang.
Pangkreas menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
- Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yang lebih sederhana.
- Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzimyang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
Dinding halus juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung enzim-enzim sebagai berikut.
- Maltosa, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
- Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan pangkreas) menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5.USUS BESAR
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.


Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya fares dapat terdorong keluar anus.










BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Prosesv pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
B.Saran
Demikianlah uraian singkat makalah tentang Sistem Pencernaan Pada Manusia. Tulisan ini masih sangat terbatas dan memerlukan tambahan guna memperluas wawasan kita.

Read More »

0 comments:

Post a Comment

Copyright © *Gubug Kreasi^ 2014

Template By Sayyidan Chiam