KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Globalisasi ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata
Pelajaran dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan
agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga negara yang
baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan mengarah pada
terbentuknya arah globalisasi yang berpengaruh terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan agar bangsa Indonesia
memiliki sikap yang kritis terhadap situasi dan kondisi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu berubah.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin........
Babakan , 29 September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
2. Proses Globalisasi
B. Sebab – sebab Terjadinya
globalisasi
C. Faktor yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi
D. Pengaruh Globalisasi Di Bidang Eknomi Politik dan Sosial Budaya
E. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
BAB
III PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Mata Pelajaran Kewarganegaraan memiliki sasaran pembelajaran berupa
hal-hal yang menyangkut tentang peranan masyarakat, bangsa dan negara
di dalam suatu negara Indonesia. Disini saya membahas tentang
pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita
tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Ibaratnya, siap atau
tidak siap, kita mesti berhadapan dengan globalisasi. Namun demikian,
arus globalisasi ternyata tidak selamanya berdampak positif. Ada pula
dampak negatifnya. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring
(filter) untuk menghadapinya agar kita tidak terlindas oleh jaman.
Justru sebaliknya, kita harus tetap menjadi manusia yang berjiwa
manusiawi. Untuk kesuksesan dan kesejahteraan umat manusia di seluruh
dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita
harus memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa
Inggris Longman Dictionary of Contemporary English,
mengartikan global dengan concerning the whole earth.
Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau
seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat
berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana
kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi
suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di
daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa
globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini
diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun
memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi
nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya
mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless).
Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain.
Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti
pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi”
merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam
aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang
lebih besar.
Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore
Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan
globalisasi:
- Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
- Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
- Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
- Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara
2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena
proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20
yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam
(handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak
awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga
ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa
pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan
sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
B. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MENINGKATNYA GLOBALISASI
Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah
terjadinya perubahan
politik dunia, adanya aliran informasi yang begitu cepat serta
berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan multi
nasional
.1.Perubahan Politik DuniaMenurut
Anthony Gidden, ada sejumlah
pengaruh politik yang menjadi kekuatan penggerak
dibalik meningkatnya globalisasi.
Pertama,
runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkain
revolusi dramatisdi eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada
bubarntya Uni Soviet itusendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya
komunisme memperkuat proses globalisasidan juga harus dilihat sebagai
akibat dari proses globalisasi itu sendiri.
Kedua,
munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan
regional Uni
Eropamerupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara
anggotamelepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu.
Ketiga,
munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan
dan organisasi non pemerintahan internasional. Organisasi
antar pemerintahan adalah sebuah badan
yang dibangun oleh pemerintah dan bertanggung jawab untuk mengukur danmengawasi
kegiztzn tertentu yang linkupnya internasional.2.Aliran Informasi
Yang Cepat Dan LuasPergeseran kecakrawala berfikir global ini
memiliki dua dimensi :
Pertama
sebagai anggota masyarakat global. Orang semakin merasa bahwatanggung
jawab social tidak berhenti pada level nasional.
Kedua
cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihatkesumber-sumber
lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas
merekasendiri.3.Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan TransnasionalPerusahaan
transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa lebih dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global.Perekonomian elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasiekonomi
C. FAKTOR-FAKTOR
MUNCULNYA GLOBALISASI
1.Berkembang Pesatnya Teknologi KomunikasiBerkembang
pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangandalam
infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap rumah dan
kantor dilengkapi dengan tipe, mesin faks, televisi kabel dan
digital mail elektronik daninternet. 140 juta orang menggunakan
internet. Jumlah itu bertambah hamper 5 kalilipat pada tahun 2001,
dimana jumlahnya lebih dari 700 juta orang. Menjamurnya
pengguanaan internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam prosesglobalisasi,
semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected)
melalui penggunaa teknologi ini bahkan sampai
kekampunu-kampung terpencil yangsebelumnya hamper tidak
bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini. Dewasaini semakin
banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang
padadekade-dekade sebelemnya hamper mustahil diwujudkan.2.Adanya
Integrasi Ekonomi DuniaGlobalisasi juga semakin mungkin terjadi
oleh adanya intergrasi ekonomi dunia, perekonomian
global tidak lagi
melalui didasarkan pada pertanian atau industri.Melainkan,
semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot. Adapun
perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang produknya adalah
informasi ,seperti perangkat lunak computer,
produk media dan hiburan dan jasa
berbasi sinternet. Perekonomian berbasis pengetahuan
ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang
cakap teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuanterbaru
dalam bidang
komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi sertamempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka.
Demikianpun partisipasidalam jaringan distribusi dunia yang sangat
penting dalam berbisnis ditengah pasar global yang berkembang
begitu cepat.
D. Dampak
Globalisasi
Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila
kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang
mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemana-mana,
kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang
kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan
adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup
berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat
bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya.
1. Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis
dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di
negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam
bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD. Dampak positif globalisasi di
bidang sosial adalah para generasi muda mampu mendapatkan
sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan
berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas.
Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda yang tidak siap
akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan
meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk
kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan
adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk
berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak
berkurang. Manfaat globalisasi di antaranya adalah informasi yang
dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia
sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas. Akan
tetapi dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai
penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat
pada perubahan pola hidup, pola pikir, dan perilaku yang tidak sesuai
dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia. Segi budaya merupakan
segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk informasi
dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola
bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya
budaya membaca di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat
televisi yang memperlihatkan tontonan yang mengandung unsur kekerasan
yang kemudian mereka tiru.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu
produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang
dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era
globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif.
Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat
konsumerisme di kalangan generasi muda. Sehingga tidak mampu memenuhi
tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya
mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan liberalisme pasar
telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih
tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya
perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka
peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan
kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga
ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO
3. Dampak Globalisasi di Bidang Budaya dan Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses
pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang
berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial
dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan
kebebasan ).
E. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang membawa dampak positif maupun dampak negatif
telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal batas
administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus
kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan
selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu
kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan
menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati,
rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar
sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua
pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk
akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa
Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada
bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada sesama, menghormati
harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa
Indonesia untuk senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada bangsa
Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung
jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan
pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan
kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap
kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh
setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat
berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah
taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat
mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu
masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat
dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era
globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan
kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang
besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem
multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara
langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang
akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak
korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga
dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan
Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang
Merah Press.
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan.
Jakarta : Ganeca Exact.
0 comments:
Post a Comment