Friday, October 26, 2012

MAKALAH PEMBAHASAN GLOBALISASI


KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Globalisasi ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata Pelajaran dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan mengarah pada terbentuknya arah globalisasi yang berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu berubah.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin........


Babakan , 29 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
2. Proses Globalisasi
B. Sebab – sebab Terjadinya globalisasi
C. Faktor yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi
D. Pengaruh Globalisasi Di Bidang Eknomi Politik dan Sosial Budaya
E. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global

BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN


Mata Pelajaran Kewarganegaraan memiliki sasaran pembelajaran berupa hal-hal yang menyangkut tentang peranan masyarakat, bangsa dan negara di dalam suatu negara Indonesia. Disini saya membahas tentang pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Ibaratnya, siap atau tidak siap, kita mesti berhadapan dengan globalisasi. Namun demikian, arus globalisasi ternyata tidak selamanya berdampak positif. Ada pula dampak negatifnya. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) untuk menghadapinya agar kita tidak terlindas oleh jaman. Justru sebaliknya, kita harus tetap menjadi manusia yang berjiwa manusiawi. Untuk kesuksesan dan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  2. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  3. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  4. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
  5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara

2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENINGKATNYA GLOBALISASI
Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia, adanya aliran informasi yang begitu cepat serta  berkembang  pesatnya perusahaan-perusahaan multi nasional
.1.Perubahan Politik DuniaMenurut Anthony Gidden, ada sejumlah  pengaruh politik yang  menjadi kekuatan penggerak dibalik meningkatnya globalisasi.
 Pertama,
runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkain revolusi dramatisdi eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarntya Uni Soviet itusendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat proses globalisasidan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu sendiri.

 Kedua,
munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional Uni Eropamerupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara  anggotamelepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu.
 Ketiga,
munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan dan organisasi non pemerintahan internasional. Organisasi antar pemerintahan adalah sebuah badan
yang dibangun oleh pemerintah dan bertanggung jawab untuk mengukur danmengawasi kegiztzn tertentu yang linkupnya internasional.2.Aliran Informasi Yang Cepat Dan LuasPergeseran kecakrawala berfikir global ini memiliki dua dimensi :
 Pertama
sebagai anggota masyarakat global. Orang semakin merasa bahwatanggung jawab social tidak berhenti pada level nasional.
 Kedua
cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihatkesumber-sumber lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas merekasendiri.3.Berkembang Pesatnya Perusahaan-perusahaan TransnasionalPerusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa lebih dari satu Negara. Merupakan jantung perekonomian global.Perekonomian elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasiekonomi

C. FAKTOR-FAKTOR MUNCULNYA GLOBALISASI
1.Berkembang Pesatnya Teknologi KomunikasiBerkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangandalam infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap rumah dan kantor dilengkapi dengan tipe, mesin faks, televisi kabel dan digital mail elektronik daninternet. 140 juta orang menggunakan internet. Jumlah itu bertambah hamper 5 kalilipat pada tahun 2001, dimana jumlahnya lebih dari 700 juta orang. Menjamurnya
pengguanaan internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam prosesglobalisasi, semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected) melalui penggunaa  teknologi ini  bahkan sampai  kekampunu-kampung  terpencil yangsebelumnya hamper tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini. Dewasaini semakin banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang padadekade-dekade sebelemnya hamper mustahil diwujudkan.2.Adanya Integrasi Ekonomi DuniaGlobalisasi juga semakin mungkin terjadi oleh adanya intergrasi ekonomi dunia, perekonomian  global tidak lagi  melalui didasarkan pada pertanian atau industri.Melainkan, semakin didominasi oleh kegiatan perekonomian tanpa bobot. Adapun  perekonomian tanpa bobot adalah perekonomian yang produknya adalah informasi ,seperti  perangkat lunak computer,  produk media dan  hiburan dan jasa  berbasi sinternet. Perekonomian  berbasis pengetahuan  ditandai  oleh munculnya banyak konsumen yang cakap teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuanterbaru  dalam  bidang  komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi sertamempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka. Demikianpun partisipasidalam jaringan distribusi dunia yang sangat penting dalam berbisnis ditengah pasar global yang berkembang begitu cepat.

D. Dampak Globalisasi
Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya.
1. Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD. Dampak positif globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. Manfaat globalisasi di antaranya adalah informasi yang dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas. Akan tetapi dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada perubahan pola hidup, pola pikir, dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia. Segi budaya merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya budaya membaca di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televisi yang memperlihatkan tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian mereka tiru.
2. Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif. Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan generasi muda. Sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO
3. Dampak Globalisasi di Bidang Budaya dan Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).

E. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang membawa dampak positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.




2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.




BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.

DAFTAR PUSTAKA


Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang Merah Press.
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca Exact.


Read More »

0 comments:

Post a Comment

Copyright © *Gubug Kreasi^ 2014

Template By Sayyidan Chiam