BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Seiring
dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilankegiatan
belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh
faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh
keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa
proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar,
pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau
sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator,
dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.Selain sumber
belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarangini
berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan
keleluasaandalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet
mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat,sehingga dapat mempermudah
proses studinya.Akhir 60-an hingga awal 70-an merupakan kurun waktu
yang menandaidiawalinya produk Teknologi Informasi, beberapa di
antaranya adalah mini-computer, modulator-demodulator (Modem),
integrated circuits (IC), hinggateknologi yang memungkinkan pesawat
ruang angkasa Apollo mendarat di Bulan.Semua inovasi dan karya besar
ini dimungkinkan setelah ditemukannya bahan Siliconyang selanjutnya
digunakan sebagai komponen utama bahan semi penghantar
listrik (semiconductor).Pertengahan 70-an mulai menunjukkan
adanya peningkatan permintaanterhadap microprocessor dan core memory,
ketika banyak perusahaan elektronikamulai menyadari banyak aplikasi
menggunakan semikonduktor dapat diterapkan pada produk konsumer
maupun bisnis. Barang ± barang elektronik, seperti radio,
televisi,amplifier, jam tangan, kalkulator, telepon, facsimili, dan
masih banyak lagimerupakan produk elektronika yang memanfaatkan
semikonduktor dalam wujudtransistor, atau IC. Kemampuan komputer
melakukan kerja komputasi juga semaiknmeningkat dengan penggunaan
semikonduktor menggantikan tabung hampa udara(vacuum tubes). Jika
semula, dengan teknologi transistor komputer main framemerupakan
produk unggul dengan kemampuan time-sharing, dengan ditemukannyaIC,
penggunaan komputer tidak lagi bergantung pada ketersambungan kepada
main.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengetian
Microprosesor
Sebuah
mikroprosesor (disingkat µP atau uP) adalah sebuah central
processingunit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor
mini dan sirkuit lainnyadi atas sebuah sirkuit terintegrasi
semikonduktor.Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU
elektronik
terbuat dari sirkuitterintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor
individual; sebelumnya lagi, daritabung vakum. Bahkan telah ada
desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian
mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dllEvolusi dari
mikroprosesor telah diketahui mengikuti Hukum Moore yangmerupakan
peningkatan performa dari tahun ke tahun. Teori ini merumuskan
bahwadaya penghitungan akan berlipat ganda setiap 18 bulan, sebuah
proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an; sebuah kejutan
bagi orang-orang yang berhubungan. Dariawal sebagai driver dalam
kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju kedominasi
mikroprosesor di berbagai jenis komputer; setiap sistem dari
mainframeterbesar sampai ke komputer pegang terkecil sekarang
menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya.\1.
Kerakteristik
Microprosesor Berikut adalah karakteristik penting dari
mikroprosesor :
Ukuran
bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang
terdapatdalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat
ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
Ukuran
bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran
yangdigunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor
dankomponen-komponen di luar mikroprosesor.
Ukuran
alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yangdapat
dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
Kecepatan
clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntunkerja
mikroprosesor.
Fitur-fitur
spesial (special features):
Fitur
khusus untuk mendukung aplikasitertentu seperti fasilitas pemrosesan
floating point, multimedia dansebagainya
Pentium adalah
generasi kelima dari arsitektur prosesor
mikro x86 buatan Intel
Corporation,
yang desainnya dibuat oleh Vinod
Dham.
Pentium merupakan penerus dari jajaran prosesor 486,
dan mulai dijual ke pasaran pertama kali pada tanggal 22
Maret 1993.
Nama asli (kode) Pentium adalah 80586 atau i586, untuk mengikuti
penamaan generasi sebelumnya.
Pentium
merupakan prosesor pertama dari Intel yang menggunakan
arsitektur superskalar,
sehingga walaupun Pentium merupakan prosesor yang bersifat CISC,
Pentium dapat bekerja seperti layaknya prosesor RISC,
meskipun pada saat itu belum ada aplikasi yang mampu
mengutilisasinya.
Revisi
Intel
beberapa kali melakukan revisi prosesor Pentium miliknya, yakni
dikarenakan ada kesalahan dalam operasi pembagian terhadap
bilangan floating
point yang
tenar dengan sebutanFloating
Point Division Bug.
Selain karena kesalahan tersebut, Intel juga pernah merevisi Pentium
karena ada masalah pada panas dan penurunan tegangan, serta
pengubahan proses manufaktur prosesor.
Prosesor Pentium Generasi
Pertama
Prosesor Pentium generasi pertama,
yang memiliki nama kode i586, P5, atau 80586 memiliki kecepatan 60
MHz dan 66 MHz. Prosesor ini dipaketkan pada paket Pin-Grid Array
273-pin yang ditancapkan pada Socket-4. Prosesor ini dibangun dengan
menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS 800 nanometer. Karena ada
3100000 tabung vakum di dalamnya (sekarang digantikan fungsinya oleh
transistor yang berukuran sepermiliar meter), prosesor ini pun
terlihat bongsor karena untuk menetralisir panas yang dihasilkan
diperlukan komponen tambahan. Akibatnya, prosesor ini hanya tersedia
sebentar saja di pasaran. Prosesor ini pun menggunakan tegangan
operasi yang sangat besar 5 volt, yang menyebabkannya ia boros daya
(hingga 16 Watt), dan tentunya panas yang berlebih.
Prosesor Pentium Generasi Kedua
Sadar
atas kelemahan Pentium generasi pertama, Intel pun merevisi Pentium
dengan meluncurkan Pentium generasi selanjutnya (yang memiliki nama
kode P54C), pada tanggal 7 Maret 1994. Prosesor baru ini
diperkenalkan pada frekuensi 90 MHz, 75 MHz, 100 MHz. Selanjutnya
dirilis pula seri dengan kecepatan 120 MHz, 133 MHz, 150 MHz, 166
MHz, dan yang tercepat 200 MHz. Berbeda dengan prosesor Pentium
Generasi awal, prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknologi
manufaktur Bipolar CMOS 600 nanometer, mengikuti beberapa saingannya
dari Motorola dan IBM.
Versi yang lebih baru (120 MHz ke atas) bahkan dibuat dengan
menggunakan teknologi manufaktur 350 nanometer, sehingga dapat
menampung 3300000 transistor. Dengan menggunakan teknologi manufaktur
yang lebih canggih, Pentium pun lebih ramping dan lebih hemat daya
(frekuensi 200 MHz hanya memakan 15.5 Watt).
Prosesor
ini dipaketkan dengan menggunakan paket Staggered Pin-Grid Array
(SPGA) 296-pin yang tentu saja tidak kompatibel dengan prosesor
generasi sebelumnya. Satu-satunya cara yang digunakan oleh pengguna
untuk melakukan upgrading dari prosesor generasi pertama ke generasi
Pentium
MMX
Generasi
ketiga dari prosesor Pentium adalah Pentium
MMX (yang
memiliki nama kode P55C) yang dirilis pada tahun 1997. Intel
memasukkan tambahan 57 instruksi MMX baru
ke dalam prosesor, tanpa melakukan perombakan terhadap desain. karena
modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium
tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU
melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan
sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel
dengan Pentium. Prosesor ini tersedia dalam frekuensi kecepatan/bus
166MHz/66MHz, 200MHz/66MHz, dan 233/66MHz. Selain ditujukan untuk
prosesor desktop, prosesor ini juga tersedia untuk prosesor mobile,
yang bekerja pada frekuensi 266MHz/66MHz. Ukuran Cache pun
ditingkatkan pada prosesor ini: Pentium MMX memiliki 16 KB Data cache
yang bersifat write-back (yang
pada versi Pentium sebelumnya hanya terdapat 8 KB). Chip prosesor
Pentium MMX diproduksi dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar
CMOS 350 nanometer, dan tegangan yang digunakannya adalah 2.8 Volt.
Prosesor untuk komputer portabel (yang dibangun dengan teknologi 250
nanometer) yang begitu membutuhkan penghematan daya bahkan hanya
membutuhkan 1.8 Volt.
Lagi-lagi,
Intel mengganti dudukan prosesor ke socket baru, Socket-7 321-pin,
yang memiliki fitur pengatur voltase secara otomatis (Automatic
Voltage Regulator Module). Untuk menggunakan prosesor ini, akhirnya
pengguna dipaksa lagi untuk mengganti motherboard-nya.ok
Perkembangan Dari Generasi
Merk Microarchitektur Desktop
Laptop Server Pentium P5 P5 (0.8 µm) Pentium OverDrive MMX
P54C (0.6 µm) P54CS (0.35 µm) Pentium MMX
P55C (0.35 µm) Pentium OverDrive MMX Tillamook (0.25 µm)
Pentium Pro P6 P6 (0.5 µm) P6 (0.35 µm) Pentium II
Klamath (0.35 µm) Tonga (0.25 µm)
Drake (0.25 µm) Pentium II Xeon Deschutes (0.25 µm)
Dixon (0.25 µm) Pentium II OverDrive Mobile Pentium II
Pentium III Katmai (0.25 µm) Coppermine (180 nm)
Tanner (0.25 µm) Pentium III Xeon Coppermine (180 nm)
Tualatin(130 nm) Cascades (180 nm) Mobile Pentium III
Tualatin (130 nm) Pentium III M Pentium 4 NetBurst
Willamette (180 nm) Northwood (130 nm) Rebranded as Xeon
Pentium 4 Extreme Edition Northwood (130 nm) Prescott (90 nm)
Gallatin (130 nm) Prescott-2M (90 nm) Prescott (90 nm)
Cedar Mill (65 nm) Pentium D Smithfield (90 nm) Pentium
Extreme Edition Presler (65 nm) Pentium M P6 based
Banias (90 nm) Dothan (65 nm) Pentium Dual-Core
Yonah (65 nm) Core Allendale (65 nm)
Merom-2M (65 nm) Wolfdale-3M (45 nm) Pentium
Wolfdale-3M (45 nm) Penryn-3M (45 nm) Nehalem
Clarkdale (32 nm) Arrandale" (32 nm) Sandy Bridge
Sandy Bridge (32 nm)
Cacat-cacat pada Pentium
Prosesor
Pentium memang sangat laku. Bahkan di Indonesia, jika seseorang
ditanya mengenai prosesor, yang pertama kali diingat adalah prosesor
Pentium. Tetapi, prosesor ini jauh dari kesempurnaan. Berikut ini
adalah beberapa cacat pada prosesor Pentium. pentiuman
GENERASI KELIMA
Generasi
kelima x86 diramaikan dengan implementasi arsitektur superscalar,
dukungan 64-bit data bus, FPU yang lebih cepat serta mendongkrak
kemampuan multimedia dengan MMX.
Memasuki generasi kelima
arsitektur x86, Intel menggunakan sistem penamaan baru untuk
processor x86 produksi barunya. Pentium, berasal dari dua suku kata,
"pente" dari bahasa Yunani yang berarti "lima",
dan akhiran dari bahasa Latin "ium". Penggunaan nama baru
ini disebabkan karena pengadilan memutuskan untuk menolak penggunaan
merek dagang yang berbasis angka, seperti "i586" atau
"80856".
Memulai debutnya pada 22 Maret
1993, ada banyak peningkatan yang bisa ditemukan pada Pentium,
seperti :
Processor pertama yang
mengimplementasikan arsitektur superscalar dimana pada processor
terdapat dua unit pipeline integer sehingga memungkinkan untuk
menjalankan dua instruksi per siklus CPU.
Memperbaiki kinerja operasi
floating-point dengan mendesain ulang FPU, hingga dapat menjalankan
sampai satu instruksi floating-point per siklus CPU.
Penambahan data bus eksternal
menjadi 64-bit, untuk meningkatkan kemampuan akses baca dan tulis
pada memory.
Dengan nama sandi "P5"
untuk seri perdana, kemudian berturut-turut "P45", "P54C",
"P54CS", dan "P55C" untuk Pentium MMX. pentium
menggunakan 3,1 juta transistor dengan pabrikasi 0,8 mikrometer,
serta pilihan clock speed 60/66 MHz untuk seri P5. Spesifikasi ini
terus meningkat hingga pada rilis P55C, Intel menawarkan pilihan
clock speed 166/200/233 MHz dimana pada prosesor tertanam 4,5 juta
transistor dengan pabrikasi 0,35 mikrometer.
Pada seri Pentium MMX (P55C), set
instruksi MMX menyertakan register tambahan, dan dirancang untuk
meningkatkan kemampuan aplikasi multimedia dan komunikasi.
Sebagai pendatang baru untuk
pasar x86, Cyrix sadar akan persaingan yang ketat. Oleh karena itu,
Cyrix mencoba mengincar segmen pasar x86 yang sedikit berbeda. Cyrix
hadir dengan beberapa teknologi terbaru untuk digunakan pada sistem
generasi sebelumnya. Taktik ini telah diterapkan pada seri Cx486, dan
digunakan lagi pada seri 5x86, dengan mendesain Cx5x86 kompatibel
dengan motherboard Socket 3 yang digunakan seri Intel 486.
Walaupun sempat mendapat gelar
sebagai processor tercepat yang pernah diproduksi untuk Socket 3,
Cx5x86 memiliki masalah dalam stabilitas. Cx5x86 yang dirilis pada
Agustus 1995, ditarik dari pasar tidak lama berselang, dikarenakan
Cyrix sudah merilis chip terbarunya, 6x86.
Bukan
hanya Cyrix yang menawarkan alternatif upgrade untuk
sistem 486. Pada November 1995, AMD merilis Am5x86 yang merupkan
prosesor berbasis 486 DX. Dengan internal multiplier x4,
hingga memungkinkan processor untuk berjalan pada frekuensi 133 MHz.
namun
yang menjadi sorotan adalah penggunaan skema Performance
Rating (PR)untuk
kode prosesor. Skema PR tidak menandakan kecepatan sebenarnya dari
chip tersebut, melainkan perbandingan dengan prosesor sederajat. Saat
melepas Am5x86 ke pasar, AMD menggunakan kode "Am5x86-P75",
ini menandakan prosesor AMD setara dengan Pentium 75 MHz.
0 comments:
Post a Comment