BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sesungguhnya
menuntut ilmu meruapakan amalan taqarub kepada Allah yang paling
utama yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya. Ia termasuk
berhak ketaatan yang paling utama yan gakan mengangkat kedudukan
seseorang muslim serta meniggikan posisinya di sisi Allah. Allah
telah memerintahkan para hamba-Nya untuk mencari ilmu, belajar,
berpikir dan merenung. Dan, Dia memperingatkan mereka dari kebodohan
dan mengikuti hawa nafsu. Allah telah menjelaskan bahwa ilmu yang
bermanfaat adalah ilmu yang di dalam nya seorang hamba mengikhlaskan
(niat) hanya untuk Allah, mencari keridhaan-Nya berhias diri dengan
adab-adab islami dan berakhlak dengan akhlaknya Nabi Saw. Yang mana
akhlaknya beliau adalah al-quran.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
- Keutamaan ilmu dan kedudukan penuntut ilmu
- Nash-nash keutamaan ilmu dan kedudukan orang-orang yang berilmu
- Perkataan para sahabat dan salafish shali tentang keutamaan menuntut ilmu
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujua penulisan adalah :
- Untuk mengetahui keutamaan ilmu dan kedudukan penuntut ilmu
- Untuk mengetahui nash-nash tentang keutamaan ilmu dan kedudukan orang yang berilmu
- Untuk mengetahui perkataan sahabat dan salafis shali tentang keutamaan menuntut ilmu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Keutamaan
Menuntut Ilmu
- Dimudahkan baginya masuk surga
“Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang
berjalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah memudahkan baginya
jalan menuju surga.” (H.R. Muslim)
- Orang yang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah. Q. S. Al-Mujadilah : 11
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
- Memiliki rasa takut kepada Allah Swt. Q. S. Al-Fathir : 28]
Artinya:
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan
jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.
[1258]
yang dimaksud dengan ulama dalam ayat Ini ialah orang-orang
yang mengetahui kebesaran dan
kekuasaan Allah.
- Orang yang dinilai jihad fisabilillah Q. S. At-Taubah :122
Artinya
: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya
(ke perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.
- Sebaik-baik manusia
Dari
Utsman, Rasulullah bersabda “sebaik-baik kalian adalah yang belajar
Al-Quran dan mengajarkannya.”
- Seorang lebih mulia dari ahli ibadah
“Disebutkan
rasulullah tentang orang saleh salah satunya hali ibadah dan salah
satunya thalabut ilmu dan rasulullah bersabda “keutamaan menuntut
ilmu di atas ahli ibadah seperti keutamaan di atas orang yang paling
rendah di antara kalian.” (H.R.
Ad-Damy Hasan Basri berkata sanadnya hasan)
- Akan dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi
“Saya
mendengar Rasulullah bersabda : “Dan sesungguhnya seorang alim itu
mintahkan ampun dari langit dan bumi sampai ikan di laut”
B. Nash-Nash
Keutamaan Ilmu Dan Kedudukan Orang-Orang Yang Berilmu
Tidak
diragukan lagi bahwa kesadaran para penutnt ilmu periha kemuliaan
yang tinggi yang didapatkan melalui belajar serta kedudukan yang
tinggi yan gbakal mereka dapatkan akan menjadikan mereka sangat
antusias untuk menempuh jalan ilmu, belajar dan beretika denga
etika-etika syar`i yang akan meningkatkan keduduan dan keutamaan
mereka di sisi Allah Swt. Sehingga, manusiapun bisa mengambil
manfaat dari mereka.
Berikut
ini kami paparkan secara singkat nash-nash yang menyebutkan tentang
anjura menuntut ilmu, kedudukan ulama serta pahal yag agung dan
keutamaan yang besar yang Allah siapkan bagi mereka :
Allah
ta`ala berfirman menjelaskan keutamaan ulama dan kedudukan mereka
yang tinggi :
Artinya
:
Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.
Artinya
:…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Peniggian
derajat menunjukan keutamaan yang agung yang mencakup ketinggian
secara maknawi (konkrit) di dunia berupa kedudukan yang tinggi dan
reputasi yanga baik dan secara hissy (abstrak) di akhirat berupa
kedudukan yang tinggi di surga.
Dalil
yang menunjukan keutamaan ilmu dan wajibnya meminta tamgbahan
tentagnya adalah firman Allah Taala sebagai perintah terhadap
Rasulullah Saw :
…Katakanlah:
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."Allah
Swt tidak pernah menyuruh Rasulullah Saw untuk meminta tambahan
sesuatu, kecuali meminta tambahan ilmu. yang dimaksud dengan ilmu di
sini adalah ilmu syari yang menghantarkan seorang hamba untuk
mengenal Allah Swt dan mengetahui perintah agama yang wajib bagi
seorang mukallaf baik dalam hal ibadah maupum muamalah.[1]
Allah
telah memulikan ilmu dan ulama dengan kebaikan melimpah yang
diberikan kepada mereka, sebagaimana yang tertera dalam firman-Nya :
Artinya:
“Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al
Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi
karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.
Mujahid
berkata “Diberi hikmah artinya diberi ilmu dan kefahaman.”
Di
antara hal yang menguatkan urgensi ilmu dan mencarinya adalah firman
Allah Taala :
Artinya:
“Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan…”.
Dalam
ayat di atas, ilmu lebih didahulukan sebelum amal, sebagaimana yang
diungkapakan oleh imam bukhari.
Ilmu
yang bermanfaat memiliki buah yang sangat besar. Dan, buah yang
paling menonjol adalah pelakunay akan merasa takut kepada Allah Swt.
Sebab, ulama adalah manusia yang paling takut kepada Rab mereka.
Karena, ketika mereka mempelajari ilmu, niscaya akan bertambah
pengetahuan mereka terhadap Rabb mereka dan semakin kokoh iman dalah
hati. Allah ta`ala berfirman :
Artinya
: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama.
Ulama
adalah orang yang memiliki pengetahuan yang lurus dan pemahaman yang
mendalam. Allah Taala berfirman :
šù=Ï?ur ã@»sVøBF{$# $ygç/ÎŽôØnS Ĩ$¨Z=Ï9 ( $tBur !$ygè=É)÷ètƒ žwÎ)tbqßJÎ=»yèø9$# ÇÍÌÈ
Artinya
: “Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan
tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”.
Bagi
yang memperhatikan ayat-ayat al-quranul karim, tentu ia akan
mengetahui kedudukan ilmu dan ulama. Banyak ayat yan gmenyebutkan
perihal mereka yagn di dalamnya disebutkan tentang ilmu dan
macam-macamnya, pemahaman, pengetahuan, anjuran untuk menganalisa,
berpikir dan memfungsikan akal untuk bekerja dan lain sebagainya.
Dari
Abu Musa Al-Asy`ary dari Nabi beliau bersabda :
“Perumpamaan
petunjuk dan ilmu yang aku utus oleh Allah dengannya adalah seperti
hujan deras yang mengenai tanah. Di antara tanah itu ada yang subur
yang akan menyerap air dan menumbuhkan rerumputan yang sangat
banyak. juga tanah yang keras (tidak subur) yang bisa
menampung air, lalu Allah menjadikannya gbermanfaat bagi manusia
sehingga mereka bisa minum, mneyirami tanaman dan bercocok tanam.
Adapula kelompok lain yang seperti tanah tandus yang tidak bisa
menampung air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputan. Itulah
perumpamaan orang yang mempelajari agama Allah, dimana petunjuk yang
aku bawa akan bermanfaat baginya, lalu ia berilmu dan mengajarkannya.
Juga, perumpamaan orang yang tidak pernah mengangkat kepalanya untuk
itu serta orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang aku bawa.
Di
dalam hadist ini mengandung bimbingan Nabi untuk berusaha mencari
ilmu dan belajar. Hal itu seperti perumpamaan yang disampaikan oleh
Nabi Saw terhadap agama yang beliau bawa denga hujan deras yang
datang kepada manusia di saat mereka sangat membutuhkannya. Kemusian
Beliau menyerupakan orang-orang yang mendengar apa yang beliau bawa
dengan tanah yang beranekaraga yang tertimpah air hujan.
Diantara
mereka ada yang berilmu, mengamalkn adan mengajarkannya. Orang ini
ibarat tanah subur yang menyerap air hujan dan memanfaatkan untuk
dirinya, lalu menumbuhkan tumbuhan dan memberikan manfaat kepada yang
lain.
Di
antara mereka ada yang senang mengumpulkan ilmu dan menghabiskan
waktunya utnuk itu, tetapi ia tidak mengamalkanya atau tidak memahami
apa yang telah ia kumplkan. Meski begitu, ia mau mengajarkannya
kepada orang lain. Orang ini ibarat tanah keras yaitu tanah yang
hanya bisa menampung air dan manusia bisa mengambil manfaat darinya.
Dan,
diantara mereka ada yang mendengar ilmu, tetapi tidak menjagahnya,
tidak mengamalkannya, dan tidak mengajarkan kepada yang lain. Orang
ini ibarat tanah cadas berkapur. Yaitu tanah gersang yang tidak bisa
menyerap air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputan.
Dua
kelompok pertama dikumpulkan dalam kategori terpuji karena sama-sama
bisa memanfaatkan ilmu, meskipun tingkatannya berbeda. Sedangkan,
kelompok yang ketiga tercela karena tidak memanfaatkan ilmu.
Tidak
diragukan lagi bahwa sangat berbeda antara orang yang menempuh jalan
ilmu lalu mengambil manfaat darinya dan orang-orangpun dapat
mengambil manfaat darinya dan antara orang yang puas denga kebodohan
dan hidup dalam kegelapan, sehingga ia tidak mendapatkan sedikitpun
bagian dari warisan para nabi (ilmu syari).
Dari
Abu Hurairah dari Nabi, beliau bersabda :
“Apabila
anak keturunan Adam mati maka akan terputus amalnya, kecuali tiga
hal; sadaqah jarriyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang
mendoakannya (orang tua).”
Alangkah
besarnya kebaikan dan pahala yang akan mengalir bak hujan deras yang
tidak akan pernah berhenti selama ilmu orang alim ini diajarkan oleh
murd-muridnya dari genersi ke generasi. Begitu juga, buku-buku
dan karya-karyanya yangb bermanfaat bagi manusia di berbagai penjuru
negeri.
Demikianlah
pahal seorang alim akan terus berlanjut setelah kematiannya
disebabkan ilmu yang ia tinggalkan kepada manusia dan mereka
memanfaatkannya.
C. Perkataan Sahabat
Shalafis Shalih Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu
berkata
“ilmu itu lebih baik dari harta. Sebab, ilmu yang akan menjagamu,
sedangkan kamu yang akan menjaga harta. Ilmu sebagai hakim (pemutus
perkara), sedangkan harta adalah yang diputuskan perkaranya
(maksudnya yang dikelolah). penjaga harta akan mati,
sedangkan para penjaga ilmu akan tetap hidup. Jazad mereka memang
mati, tapi kepribadian mereka akan tetap ada dalam hati.”
Dari
Ibnu Mas’ud disebutkan bahwa apabilah ia melihat para pemuda
menuntut ilmu, maka ia berkata, “Selamat datang di sumber-sumber
hikmah, pelita kegelapan, pakaian yang lusuh, hati-hati yang baru,
berdiam diri di rumah-rumah dan wewangian setiap kabilah.”
Artinya,
sifat penuntut ilmu yang paling dominan adalah sibuk dengan menuntut
ilmu dan berdiam diri di rumah untuk berdiskusi dan belajar. Hal
inilah yang menyibukkan mereka daripada memperhatiakan berbagai corak
pakaian dan berkeliling di jalan- jalan, sebagaiman yang biasa
dilakukan oleh pemudah yang lain.
Dari
Mu’ads bin Jabal, ia berkata, “pelajarilah ilmu. sebab,
mempelajari ilmu kepada Allah itu adalah khosyyah (bukti takut
kepada-Nya). Mencarinya adalah ibadah. Mengulangnya adalah tasbih.
Membahasnya adalah jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu
adalah shedaqah. Melyani orang yang berilmu adalah taqorrub (amalan
yang bisa mendekatkan diri kepada Allah).
Allah
akan mengangkat sejumlah kaum dengannya dan menjadikan mereka sebagai
pemimpin dalam kebaikan. Peninggalannya akan ditelusuri. Perbuatannya
akan di ikuti. Pendapatnya akan dipilih. malaikat senang
menjadikannya sebagai kekasih dan sayap-sayap merka akan senantiasa
membelinya. Segala makhluk yang kering dan yang basah akan memintakan
ampunan baginya, hingga ikan hiu dan ikan paus yang berada di dasar
lautan. Begitu juga, binatang-binatang buas dan ternak. Karena limu
adalah penghidup hati dari kebodohan dan lenteran bagi penglihatan
dari kegelapan. Dengan ilmu, seseorang akan sampai pada kedudukan
orang-orang pilihan dan derajad yang tinggi di dunia dan akhirat.
Tafakkur dalam ilmu menyerupai ibada puasa. Mempelajari menyerupai
ibadah shalat malam. Dengan ilmu hubungan silatuhrrahmi akan terjalin
dan bisa diketahui yanh halal dan yang haram. Ilmu adalah imannya
amal menjadi pengikutnya. Orang-orang yang beruntung akan mendapatkan
petunjuknya dan orang-orang durhaka akan diharamkan memperolehnya.
Daru
Umar bin Khatthtab, ia berkata, “Sesungguhnya akan ada seseorang
yang keluar dari rumahnya dengan membawa dosa seperti gunung Tihamah.
Ketika ia mendengarkan ilmu, maka ia merasa takut, lantas pulang dan
bertaubat. Ia masuk kedalam rumahnya dengan tidak memiliki dosa sama
sekali. Maka, janganlah kalian tinggalkan majelis-majelis para
ulama.”
Umar
juga berkata “Wahai manusia, hendaklah kalian mencari ilmu. karena
sesungguhnya Allah memiliki selendang yang ia cintai.barang siapa
yang mencari satu sisi ilmu saja, niscaya Allah akan menutupinya
dengan selendang-Nya tersebut. jika ia berbuat dosa, maka Dia akan
menegurnya agar selendang itu tidak terlepas, hinggah orang tersebut
meninggal.”
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu
adalah masalah/perantara bukan tujuan para penuntut ilmu merasa cukup
dengan apa yang mereka pelajari. Ilmu adalah informasi tentang hala
dan haram. Pelita penghuni syurga/pelembut saat sahabat dalam
keterasingan, teman bicara disaat sendiri, penujuk disaat senang dan
susah, senjata untuk menghadapi musuh, dan perhiasan bagi orang-orang
yang mulia.
DAFTAR
PUSTAKA
MAKALAH B. INDONESIA
MENUNTUT ILMU
Disusun
Oleh :
XII
IPA 2
- Abi Dzarrin
- M.Abdullah
- Addien Nur Fahmi
- Marzuki Rahmat
- M.Wildan Nasrullah
- Dinal Ulya
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN)
BABAKAN-LEBAKSIU-TEGAL
TAHUN
PELAJARAN 2012-2013
Read More »
0 comments:
Post a Comment